Search

Jumat, Maret 2

Ini Dia Awal Mula Gigi Berlubang



Saat gigi sudah berlubang, rasanya pasti menyiksa. Karenanya sejak dini, waspadailah pembentukan lubang-lubang kecil pada gigi yang tak kasat mata. 

Lubang-lubang kecil tak kasat mata inilah yang perlu diperhatikan. Pasalnya, dari lubang-lubang kecil pada gigi yang tak terlihat mata itulah, sebuah lubang gigi akan terbentuk.
"Lubang kecil tak kasat mata itu adalah lubang yang secara mikroskopis email giginya sudah phorus. Phorus itu bintik-bintik tapi tak terlihat oleh mata. Itu kalau terus-menerus kalsiumnya diserap oleh asam, dari sisa-sisa makanan dan kuman. Lubang bintik-bintik itu bisa menyatu dan lubang menjadi besar sehingga terlihat oleh mata," jelas Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gii Indonesia (PB PDGI), Drg Zaura Rini Anggraeni saat ditemui dalam acara “40 Tahun Kemitraan Pepsodent dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia” di Restoran Penang Bistro Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (1/3/2012).




Pembentukan lubang-lubang ini terjadi akibat bertemunya kuman dengan gula, saat kita menjalani pola makan yang kurang sehat. Misalnya, pola makan yang sangat menggemari makanan-makanan manis.
 
Makanan-makanan manis yang banyak ditemukan dan dijual di pasaran seperti aneka cake, cokelat, permen, roti-roti manis yang lembut, mengandung gula yang bersifat dapat mudah melekat pada lapisan gigi. Gula-gula yang melekat tersebut, jika didukung oleh kurangnya perhatian terhadap kebersihan gigi dan mulut. Akan senantiasa membentuk lubang-lubang pada gigi yang awalnya kecil tak terlihat dan jika dibiarkan akan bertambah banyak dan membentuk lubang besar.
 
"Lubang tak kasat mata disebabkan oleh kalsium yang larut dalam asam. Asam itu adalah hasil produksi fermentasi kuman pada gula yang menempel pada gigi dan gusi. Gula di sini dalam arti yang seluas-luasnya. Jadi tidak hanya gula pasir, tetapi juga dari susu ada laktosa itu gula juga, buah juga ada gulanya disebut fruktosa, ASI pun mengandung gula kompleks, itu kalau lama-lama di mulut bisa terjadi karbohidrat yang bisa terfermentasi oleh kuman," ulasnya.
 
Drg Zaura menambahkan, lubang-lubang kecil tak kasat mata tersebut akan menjadi sebuah lubang yang pada akhirnya nanti akan terlihat mata selama enam hingga 24 bulan. "Itu dari bintik kecil sampai menjadi lubang besar yang kasat mata terjadi bisa jadi enam hingga 24 bulan," tambahnya.
 
Karena pola makan dan gaya hidup secara global telah mengalami perubahan, kita semua yang hidup di masa modern ini berkemungkinan besar mengalami pula pembentukan lubang kecil tak kasat mata pada gigi. Agar tak memburuk, bagaimana solusinya?. "Lubang tak kasat mata bisa diperbaiki dengan mengaplikasikan fluor. Yaitu dengan cara menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor (fluorida). Selain didapat dari pasta gigi, fluor bisa didapatkan pula dari makanan yang mengandung fluor seperti ikan-ikanan, susu, telur. Hal-hal tersebut dapat membuat gigi menjadi teremineralisasi (lubang tertutup kembali)," tandasnya.
 
Drg Zaura pun menyarankan masyarakat untuk lebih memerhatikan kesehatan mulut dan gigi, khususnya agar gigi tak berlubang. "Biaya pengobatan gigi berlubang kan lumayan. Padahal bisa dicegah dengan cara yang mudah dan murah. Misalnya, kumur-kumur dengan air setelah konsumsi makanan manis. Rutin membersihkan gigi, terlebih sebelum tidur. Tepat membersihkannya menyeluruh agar tak ada sisa kuman menempel," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar atas postingan ini sobat. Jika sobat ingin meng-copy postingan ini, mohon untuk menyertakan sumber.